rss
email
twitter
facebook

Monday, January 17, 2011

Manusia Dusta


Manusia itu terselit kebenarannya
Namun terselah juga dusta yang ada
Bila bercakap berjela-jela
Bila bersembang berjuta-juta
Tidak lari sedikit pun Abu Nawas lagaknya
Bertemu si polan begini gayanya
Berjumpa si anu begitu khabarnya
Seperti air di daun talas diumpama
Puitis yang terbit darinya akal-akal hanya
Manusia dusta bagaikan anak bulan sifatnya
Sekitar menjadi alas kubur tempias darinya
Angguk bukan geleng ya, itulah pendusta
Anak tiri boleh disuruh, apa salahnya berbini janda
Janji tinggal janji, kata tinggal kata, juga tidak dikota
Bak timun dendang, luar merah dalam pahit dirasa
Tiada rasa ampun dari mereka untuk mereka
Di hujung lidah mereka semua berniaga
Terleka antara dosa dan pahala itulah manusia

0 comments:

Post a Comment